Buku ini mengupas wacana-wacana besar yang kerap memicu perdebatan di kalangan Muslim: sekularisme, liberalisme, dan pluralisme. Penulis memandang ketiga konsep ini tidak selalu identik dengan “mengabaikan agama”, tetapi bisa diinterpretasikan ulang agar selaras dengan nilai-nilai Islam. Bagian awal membahas sejarah masuknya ide-ide tersebut ke dunia Islam, termasuk bagaimana para pemikir Muslim klasik dan modern menanggapi modernitas. Penulis menunjukkan bahwa dalam konteks Indonesia, pembaharuan Islam perlu mengakomodasi realitas sosial dan budaya lokal tanpa kehilangan fondasi teologis. Buku ini layak dibaca oleh mahasiswa, akademisi, dan aktivis sosial yang ingin memahami arah pembaharuan Islam di Indonesia, serta cara menghadapi tantangan globalisasi dengan cara yang cerdas dan berkeadaban.